Moral and Intellectual Integrity

Laboratorium Program Studi Teknik Industri UAD yang terletak di Lt. 2 Lab. Pusat Universitas Ahmad Dahlan meliputi Lab. APK dan Ergonomi, dan Lab. Komputerisasi dan Optimasi

Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan

Lab. Sistem dan Proses Produksi terletak di Lt. 1 Gedung D, Kampus III UAD, Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Yogyakarta

Laboratorium Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan

Lab. APK dan Ergonomi didukung dengan keberadaan fasilitas yang berkualitas untuk menunjang kelancaran aktivitas praktikum

Laboratorium Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan

Pembaharuan fasilitas-fasilitas laboratorium sebagai salah satu langkah mendorong terbentuknya lulusan Sarjana Teknik Industri yang berwawasan keilmuan

Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan

Kampus Technopreneur UKM muslim yang mampu mengidentifikasi, merancang, memperbaiki, membangun, menganalisis, dan mengevaluasi permasalahan sistem integral serta memiliki sikap wirausaha dan kepekaan sosial yang tinggi dengan dilandasi moral dan etika keislaman

Kamis, 28 Juni 2012

Praktikum Perancangan Teknik Industri

Dengan tema yang sama yaitu produk Cup Lampu membuat praktikan lebih kretif mengembangkan produk yang berbahan dasar Akrilik dan Kayu. berikut beberapa foto hasil dari pengembangan dengan metode QFD 


Rabu, 07 Maret 2012

Technical Meeting Praktikum Pemrograman Komputer

Diharapkan kepada praktikan praktikum pemrograman komputer untuk dapat hadi tepat waktu pada Kamis, 8 Maret 2012 Pk. 12.30 di Lab. Komputer Teknik Industri (lt.2 Lab terpadu)

SELAMAT DATANG DI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UAD

Jumat, 06 Januari 2012



Praktikum Sistem Produksi merupakan tuntutan kompetensi bagi mahasiswa untuk mampu mempraktekkan teori kuliah yang telah dipelajari dalam Mata Kuliah Sistem Produksi dan Perencanaan & Pengendalian Produksi  pada Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Praktikum ini terdiri dari 1 SKS dan dibagi menjadi 2 sesi praktikum, yaitu: Prakt. Sistem Produksi I & II dalam 1 semesternya.
Praktikum Sistem Produksi I dibahas dalam 5 modul yang meliputi modul tentang materi Peramalan (Forcasting), Persediaan (Inventory), Agregate Planning, Material Requirement Planning (MRP), dan Penjadwalan (Scheduling). Kasus dalam setiap modulnya dipecahkan dengan bantuan software WinQSB 3.0 Praktikum sesi I dilaksanakan di Laboratorium Komputerisasi & Optimasi.
Praktikum Sistem Produksi II mengaplikasikan beberapa teori diantaranya Learning Curve, Perakitan (Assembling), Line Balancing & implementasinya, Just In Time dan Kanban System. Teori-teori ini diaplikasikan oleh praktikan di Laboratorium Sistem & Proses Produksi yang disimulasikan sebagai lantai produksi.

Pendahuluan tentang Sistem Produksi
Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari input sampai output. Input dalam hal ini meliputi bahan baku yang nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi.
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi.
Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem-sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku (raw material), mesin, tenaga kerja, modal, informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingnya seprti limbah, informasi dan sebagainya.



Gambar sistem input output Sistem Produksi 
(Sumber: Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Nasution, A.H, 1999)

Sub sistem-sub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, penentuan standar-standar operasi, penentuan fasilitas produksi, perawatan fasilitas produksi, dan penentuan harga pokok produksi.
Sub sistem-sub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa “jenis” proses produksi menurut cara menghasilkan output, “operasi” dari pembuatan produk, dan “variasi” produk yang dihasilkan (Nasution, A.H, 1999).

Overview of Production System
1.    Produsen
Produsen adalah pembuat produk dan konsumen adalah pengguna produk.. Perusahaan atau produsen akan melakukan Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar akan sangat penting untuk suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan menciptakan produk yang akan dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga akan mencari informasi barang apa saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat melakukan informasi pasar dan peramalan dengan tepat.
2.        Customer sales & Forecasts
Perusahaan akan melakukan suatu aktivitas berupa peramalan yang bertujuan untuk memperkirakan besarnya permintaan konsumen terhadap produk yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Peramalan dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui berapa kira-kira besar permintaan akan produk yang akan dibuat.
3.        Finance
Keuangan perusahaan haruslah tercatat dengan rapi dan teliti karena keuangan perusahaan akan digunakan untuk proses produksi, pengembangan perusahaan, gaji,modal, biaya bahan baku, biaya sewa, pengembangan dan pengendalian kualitas, biaya distribusi, biaya produksi dan anggaran lain. Dari semua jalannya proses produksi dan sistem produksi akan menggunakan keuangan perusahaan. Perusahaan harus dapat mengelola keuangan perusahaan dengan baik agar dapat keuntungan yang diperoleh maksimal dengan meminimalkan pengeluaran perusahaan.
4.        Design Engineering
Dalam suatu perusahaan perancangan suatu produk sangatlah penting untuk dilakukan. Produk dirancang dengan suatu teknik yang sesuai dengan permintaan pasar. Dalam perancangan, produk akan dibuat dengan kesesuaian atau spesifikasi produk yang menarik dengan pengembangan yang optimal dan kualitas yang terjamin sehingga menghasilkan produk dengan reliabilitas produk, kemampuan pelayanan, ketangguhan dan kesesuaian manfaat produk dalam kebutuhan konsumen. Tujuan teknik perancangan adalah mengurangi biaya produksi dengan tetap menjaga fungsi dan kualitas yang diinginkan dengan mengoptimalkan rancangan suatu produk hingga pabrikasi dengan standard mutu dan spesifikasi serta kualitas baik.
5.        Research & Development
Research terhadap sebuah produk yang akan diproduksi adalah salah satu faktor menentukan kualitas produk. Produk akan diteliti dan dikembangkan sebelum sampai ke konsumen. Proses ini meliputi perancangan, pengujian dan perancangan kembali untuk menentukan produk baru. Penggunaan material yang baik juga akan menentukan terjaminnya kualitas suatu produk. Suatu produk akan dikatakan berkualitas apabila memiliki spesifikasi dan mutu yang standard.
6.        Production Planning Control (PPC)
Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam periode tertentu yang selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi. PPC megatur aliran material dari proses produksi mulai bahan mentah sampai produk jadi bahkan sampai produk diterima konsumen. Dengan melakukan PPC yang optimal perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal serta menguasai pasar tertentu.
7.        Inventory Control
Inventory control adalah unsur penting dalam operesional perusahaan dan secara terus-menerus diperoleh, diubah dan nantinya akan dijual lagi. Perusahaan harus dapat mengendalikan biaya inventory karena biaya ini memakan 40-50% biaya produksi. Biaya inventory harus diminimalkan sehingga perusahaan mendapat keuntungan yang maksimal dari produksi.
8.        Purchasing & Procurement
Pembelian terhadap bahan baku dan mesin harus disesuaikan terhadap permintaan produk yang dibuat. Dalam hal ini dibuat daftar permintaan bahan baku dan mesin sehingga biaya tetap terkontrol. Vendor (pemasok barang dan mesin) akan mengirim barang dan mesin sesuai dengan permintaan perusahaan.
9.        Manufacturing System
Sistem yang melakukan konversi bahan mentah menjadi barang jadi sesuai dengan desain produk didasarkan pada keinginan konsumen sehingga terjadi pertambahan nilai yang lebih tinggi dengan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
10.    Inspection Quality Control
Inspection Quality Control adalah Suatu usaha untuk memastikan apakah hubungan komponen dalam hal mutu dapat terjamin, untuk mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu produk yang ditetapkan. IQC dilakukan setelah produk selesai dibuat atau di produksi.
11.    Distribution
Distribusi adalah suatu penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Penyaluran akan produk dilakukan setelah proses produksi dan pengendalian kualitas terhadap produk selesai. Biaya distribusi meliputi biaya angkut (transport), biaya pergudangan bila dibutuhkan penyimpanan barang terlebih dahulu. Biasanya biaya biaya diatas sangat diminimalisir supaya biaya produksi tidak tinggi atau dengan kata lain perusahaan dapat mendapat keuntungan yang maksimal.

 Referensi
Nasution, Arman Hakim. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

Rabu, 04 Januari 2012

Vacancy & Job Seeker

Career Path

Welcome  Alumni! 
..................................................................................................................................................